Minggu, 02 Oktober 2011

seni kriya

Seni Kriya (Kerajinan Tangan)





Perisai/Kelembit
Merupakan alat penangkis dalam peperangan melawan musuh. Perisai terbuat dari kayu yang ringan tapi tidak mudah pecah. Bagian depan perisai dihiasi dengan ukiran, namun sekarang ini kebanyakan dihiasi dengan lukisan yang menggunakan warna hitam putih atau merah putih. Motif yang digunakan untuk menghias perisai terdiri dari 3 motif dasar:
1. Motif Burung Enggang (Kalung Tebengaang)
2. Motif Naga/Anjing (Kalung Aso')
3. Motif Topeng (Kalung Udo')

Selain sebagai alat pelindung diri dari serangan musuh, perisai juga berfungsi sebagai:
- Alat penolong sewaktu kebakaran / melindungi diri dari nyala api
- Perlengkapan menari dalam tari perang
- Alat untuk melerai perkelahian
- Perlengkapan untuk upacara Belian

Kini perisai banyak dijual sebagai souvenir / penghias dekorasi rumah tangga.

Ulap Doyo
Kain dari serat daun doyo ini merupakan hasil kerajinan yang hanya dibuat oleh wanita-wanita suku Dayak Benuaq yang tinggal di Tanjung Isuy. Tanaman doyo yang menyerupai pandan tumbuh dengan subur di Tanjung Isuy. Serat daunnya kuat dan dapat dijadikan benang untuk ditenun. Tenunan doyo ini kemudian sering diolah menjadi pakaian, kopiah atau hiasan dinding.

Anjat
Alat berbentuk seperti tas yang terbuat dari anyaman rotan dan memiliki dua atau tiga sangkutan. Anjat biasanya digunakan untuk menaruh barang-barang bawaan ketika bepergian.


Bening Aban
Alat untuk memanggul anak yang hanya terdapat pada masyarakat suku Dayak Kenyah. Alat ini terbuat dari kayu yang biasanya dihiasi dengan ukiran atau dilapisi dengan sulaman manik-manik serta uang logam.





Sumpitan
Alat yang biasa digunakan untuk berburu atau berperang yang dikenal oleh hampir seluruh suku Dayak di Kalimantan. Alat ini terbuat dari kayu ulin atau sejenisnya yang berbentuk tongkat panjang yang diberi lubang kecil untuk memasukkan anak sumpitan. Sumpitan dilengkapi dengan sebuah mata tombak yang diikat erat pada ujungnya dan juga dilengkapi dengan anak sumpitan beserta wadahnya (selup).


Seraung
Topi berbentuk lebar yang biasa digunakan untuk bekerja di ladang atau untuk menahan sinar matahari dan hujan. Kini banyak diolah seraung-seraung ukuran kecil untuk hiasan rumah tangga.




Mandau
Merupakan senjata tradisional khas suku Dayak yang menyerupai pedang. Mandau terbuat dari besi dengan gagang terbuat dari kayu atau tulang. Sebelum pembuatan dimulai, terlebih dahulu dilakukan upacara adat sesuai dengan tradisi dari masing-masing suku Dayak.


Manik
Kerajinan manik-manik khas suku Dayak biasanya dibuat menjadi pakaian, menghias topi/seraung maupun bening aban. Kini banyak hasil kerajinan manik-manik yang diolah menjadi tas, kalung, gelang, gantungan kunci dan aneka macam hiasan lainnya.
SENI MUSIK DAYAK

Suku Dayak memiliki bermacam-macam alat musik, baik berupa alat musik petik, pukul dan tiup. Dalam kehidupan sehari-hari suku di pedalaman ini, musik juga merupakan sarana yang tidak kalah pentingnya untuk penyampaian maksud-maksud serta puja dan puji kepada yang berkuasa, baik terhadap roh-roh maupun manusia biasa. Selain itu musik alat-alat musik ini digunakan untuk mengiringi bermacam-macam tarian.

Seperti halnya dalam seni tari, pada seni musik pun mereka memiliki beberapa bentuk ritme, serta lagu-lagu tertentu untuk mengiringi suatu tarian dan upacara-upacara tertentu. Masing-masing suku memiliki kekhasannya sendiri-sendiri.
Alat Musik
Keterangan
Gendang
Ada beberapa jenis Gendang yang dikenal olehsuku Dayak Tunjung:
  • Prahi
  • Gimar
  • Tuukng Tuat
  • Pampong
Genikng
Sebuah gong besar yang juga digantungkan padasebuah standar (tempat gantungan) seperti halnya gong di Jawa.
Gong
Sama seperti gong di Jawa, dengan diameter50-60 cm
Glunikng
Sejenis alat musik pukul yang bilah-bilahnyaterbuat dari kayu ulin. Mirip alat musik saron di Jawa.
Jatung Tutup
Gendang besar dengan ukuran panjang 3 m dandiameter 50 cm
Jatung Utang
Sejenis alat musik pukul dari kayu yangberbentuk gambang. Memiliki 12 kunci, tergantung dari atas sampai bawah dan dimainkan dengan keduabelah tangan.
Kadire
Alat musik tiup yang terbuat dari pelepahbatang pisang dan memiliki 5 buah pipa bambu yang dibunyikan dengan mempermainkan udara padarongga mulut untuk menghasilkan suara dengung.
Klentangan
Alat musik pukul yang terdiri dari enam buahgong kecil tersusun menurut nada-nada tertentu pada sebuah tempat dudukan berbentuk semacam kotakpersegi panjang (rancak). Bentuk alat musik ini mirip dengan bonang di Jawa. Gong-gongkecil terbuat dari logam sedangkan tempat dudukannya terbuat dari kayu.
Sampe
Sejenis gitar atau alat musik petik dengandawai berjumlah 3 atau 4. Biasanya diberi hiasan atau ukiran khas suku Dayak.
Suliikng
Alat musik tiup yang terbuat dari bambu. Adabeberapa jenis suliikng:
  • Bangsi / Serunai
  • Suliikng Dewa
  • Kelaii
  • Tompong
Taraai
Sebuah gong kecil yang digantungkan padasebuah standar (tempat gantungan). Alat pemukul terbuat dari kayu yang agak lunak.
Uding (Uring)
Sebuah kecapi yang terbuat dari bambu ataubatang kelapa. Alat musik ini dikenal juga sebagai Genggong (Bali) atau Karinding (Jawa Barat).


SENI MUSIK KUTAI

Seni Suara/Musik Kutai banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam. Diantaranya adalah:

1. Musik Tingkilan
Seni musik khas suku Kutai adalah musik Tingkilan, kesenian ini memiliki kesamaan dengan kesenian rumpun Melayu. Alat musik yang digunakan adalah Gambus (sejenis gitar berdawai 6), ketipung (semacam kendang kecil), kendang (sejenis rebana yang berkulit sebidang dan besar) dan biola.

Musik Tingkilan disertai pula dengan nyanyian yang disebut betingkilan. Betingkilan sendiri berarti bertingkah-tingkahan atau bersahut-sahutan. Dahulu sering dibawakan oleh dua orang penyanyi pria dan wanita sambil bersahut-sahutan dengan isi lagu berupa nasihat-nasihat, percintaan, saling memuji, atau bahkan saling menyindir atau saling mengejek dengan kata-kata yang lucu. Musik Tingkilan ini sering digunakan untuk mengiringi tari pergaulan rakyat Kutai, yakni Tari Jepen.

2. Hadrah
Kesenian ini mempergunakan alat musik terbang atau rebana. Kesenian ini dibawakan sambil menabuh terbang tersebut disertai nyanyian dalam bahasa Arab yang diambil dari kitab Barjanji. Kesenian ini umumnya ditampilkan untuk mengarak pengantin pria menuju ke rumah mempelai wanita, selain itu juga sering ditampilkan pada perayaan hari-hari besar Islam.

macam-macam tarian indonesia

Macam-macam Tarian Indonesia

1. Tari Gantar
Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.
Tarian ini cukup terkenal dan sering disajikan dalam penyambutan tamu dan acara-acara lainnya.Tari ini tidak hanya dikenal oleh suku Dayak Tunjung namun juga dikenal oleh suku Dayak Benuaq. Tarian ini dapat dibagi dalam tiga versi yaitu tari Gantar Rayatn, Gantar Busai dan Gantar Senak/Gantar Kusak.
Tari Perang


2. Tari Kancet Papatai / Tari Perang
Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari.
Dalam tari Kancet Pepatay, penari mempergunakan pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dilengkapi dengan peralatan perang seperti mandau, perisai dan baju perang. Tari ini diiringi dengan lagu Sak Paku dan hanya menggunakan alat musik Sampe.


Tari Kancet Ledo

3. Tari Kancet Ledo / Tari Gong
Jika Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.
Tari ini dibawakan oleh seorang wanita dengan memakai pakaian tradisionil suku Dayak Kenyah dan pada kedua tangannya memegang rangkaian bulu-bulu ekor burung Enggang. Biasanya tari ini ditarikan diatas sebuah gong, sehingga Kancet Ledo disebut juga Tari Gong.
4. Tari Kancet Lasan
Menggambarkan kehidupan sehari-hari burung Enggang, burung yang dimuliakan oleh suku Dayak Kenyah karena dianggap sebagai tanda keagungan dan kepahlawanan. Tari Kancet Lasan merupakan tarian tunggal wanita suku Dayak Kenyah yang sama gerak dan posisinya seperti Tari Kancet Ledo, namun si penari tidak mempergunakan gong dan bulu-bulu burung Enggang dan juga si penari banyak mempergunakan posisi merendah dan berjongkok atau duduk dengan lutut menyentuh lantai. Tarian ini lebih ditekankan pada gerak-gerak burung Enggang ketika terbang melayang dan hinggap bertengger di dahan pohon.
5.Tari Leleng
Tarian ini menceritakan seorang gadis bernama Utan Along yang akan dikawinkan secara paksa oleh orangtuanya dengan pemuda yang tak dicintainya. Utan Along akhirnya melarikan diri kedalam hutan. Tarian gadis suku Dayak Kenyah ini ditarikan dengan diiringi nyanyian lagu Leleng.
Tari Hudoq

6. Tari Hudoq
Tarian ini dilakukan dengan menggunakan topeng kayu yang menyerupai binatang buas serta menggunakan daun pisang atau daun kelapa sebagai penutup tubuh penari. Tarian ini erat hubungannya dengan upacara keagamaan dari kelompok suku Dayak Bahau dan Modang. Tari Hudoq dimaksudkan untuk memperoleh kekuatan dalam mengatasi gangguan hama perusak tanaman dan mengharapkan diberikan kesuburan dengan hasil panen yang banyak.
7. Tari Hudoq Kita'
Tarian dari suku Dayak Kenyah ini pada prinsipnya sama dengan Tari Hudoq dari suku Dayak Bahau dan Modang, yakni untuk upacara menyambut tahun tanam maupun untuk menyampaikan rasa terima kasih pada dewa yang telah memberikan hasil panen yang baik. Perbedaan yang mencolok anatara Tari Hudoq Kita' dan Tari Hudoq ada pada kostum, topeng, gerakan tarinya dan iringan musiknya. Kostum penari Hudoq Kita' menggunakan baju lengan panjang dari kain biasa dan memakai kain sarung, sedangkan topengnya berbentuk wajah manusia biasa yang banyak dihiasi dengan ukiran khas Dayak Kenyah. Ada dua jenis topeng dalam tari Hudoq Kita', yakni yang terbuat dari kayu dan yang berupa cadar terbuat dari manik-manik dengan ornamen Dayak Kenyah.
8. Tari Serumpai
Tarian suku Dayak Benuaq ini dilakukan untuk menolak wabah penyakit dan mengobati orang yang digigit anjing gila. Disebut tarian Serumpai karena tarian diiringi alat musik Serumpai (sejenis seruling bambu).
Tari Belian Bawo


9. Tari Belian Bawo
Upacara Belian Bawo bertujuan untuk menolak penyakit, mengobati orang sakit, membayar nazar dan lain sebagainya. Setelah diubah menjadi tarian, tari ini sering disajikan pada acara-acara penerima tamu dan acara kesenian lainnya. Tarian ini merupakan tarian suku Dayak Benuaq.
10. Tari Kuyang
Sebuah tarian Belian dari suku Dayak Benuaq untuk mengusir hantu-hantu yang menjaga pohon-pohon yang besar dan tinggi agar tidak mengganggu manusia atau orang yang menebang pohon tersebut.
11. Tari Pecuk Kina
Tarian ini menggambarkan perpindahan suku Dayak Kenyah yang berpindah dari daerah Apo Kayan (Kab. Bulungan) ke daerah Long Segar (Kab. Kutai Barat) yang memakan waktu bertahun-tahun.
12. Tari Datun
Tarian ini merupakan tarian bersama gadis suku Dayak Kenyah dengan jumlah tak pasti, boleh 10 hingga 20 orang. Menurut riwayatnya, tari bersama ini diciptakan oleh seorang kepala suku Dayak Kenyah di Apo Kayan yang bernama Nyik Selung, sebagai tanda syukur dan kegembiraan atas kelahiran seorang cucunya. Kemudian tari ini berkembang ke segenap daerah suku Dayak Kenyah.
13. Tari Ngerangkau
Tari Ngerangkau adalah tarian adat dalam hal kematian dari suku Dayak Tunjung dan Benuaq. Tarian ini mempergunakan alat-alat penumbuk padi yang dibentur-benturkan secara teratur dalam posisi mendatar sehingga menimbulkan irama tertentu.
14. Tari Baraga' Bagantar
Awalnya Baraga' Bagantar adalah upacara belian untuk merawat bayi dengan memohon bantuan dari Nayun Gantar. Sekarang upacara ini sudah digubah menjadi sebuah tarian oleh suku Dayak Benuaq.






Seni tari suku Kutai dapat dibagi menjadi 2 jenis, yakni Seni Tari Rakyat dan Seni Tari Klasik.
Seni Tari Rakyat
Merupakan kreasi artistik yang timbul ditengah-tengah masyarakat umum. Gerakan tarian rakyat ini menggabungkan unsur-unsur tarian yang ada pada tarian suku yang mendiami daerah pantai.
Yang termasuk dalam Seni Tari Rakyat adalah:
1. Tari Jepen
Jepen adalah kesenian rakyat Kutai yang dipengaruhi oleh kebudayaan Melayu dan Islam. Kesenian ini sangat populer di kalangan rakyat yang menetap di pesisir sungai Mahakam maupun di daerah pantai.
Tarian pergaulan ini biasanya ditarikan berpasang-pasangan, tetapi dapat pula ditarikan secara tunggal. Tari Jepen ini diiringi oleh sebuah nyanyian dan irama musik khas Kutai yang disebut dengan Tingkilan. Alat musiknya terdiri dari gambus (sejenis gitar berdawai 6) dan ketipung (semacam kendang kecil).
Karena populernya kesenian ini, hampir di setiap kecamatan terdapat grup-grup Jepen sekaligus Tingkilan yang masing-masing memiliki gayanya sendiri-sendiri, sehingga tari ini berkembang pesat dengan munculnya kreasi-kreasi baru seperti Tari Jepen Tungku, Tari Jepen Gelombang, Tari Jepen 29, Tari Jepen Sidabil dan Tari Jepen Tali.
Seni Tari Klasik
Merupakan tarian yang tumbuh dan berkembang di kalangan Kraton Kutai Kartanegara pada masa lampau.
Yang termasuk dalam Seni Tari Klasik Kutai adalah:
1. Tari Persembahan
Dahulu tarian ini adalah tarian wanita kraton Kutai Kartanegara, namun akhirnya tarian ini boleh ditarikan siapa saja. Tarian yang diiringi musik gamelan ini khusus dipersembahkan kepada tamu-tamu yang datang berkunjung ke Kutai dalam suatu upacara resmi. Penari tidak terbatas jumlahnya, makin banyak penarinya dianggap bagus.
Tari Ganjur


2. Tari Ganjur
Tari Ganjur merupakan tarian pria istana yang ditarikan secara berpasangan dengan menggunakan alat yang bernama Ganjur (gada yang terbuat dari kain dan memiliki tangkai untuk memegang). Tarian ini diiringi oleh musik gamelan dan ditarikan pada upacara penobatan raja, pesta perkawinan, penyambutan tamu kerajaan, kelahiran dan khitanan keluarga kerajaan. Tarian ini banyak mendapat pengaruh dari unsur-unsur gerak tari Jawa (gaya Yogya dan Solo).
3. Tari Kanjar
Tarian ini tidak jauh berbeda dengan Tari Ganjur, hanya saja tarian ini ditarikan oleh pria dan wanita dan gerakannya sedikit lebih lincah. Komposisi tariannya agak lebih bebas dan tidak terlalu ketat dengan suatu pola, sehingga tarian ini dapat disamakan seperti tari pergaulan. Tari Kanjar dalam penyajiannya biasanya didahului oleh Tari Persembahan, karena tarian ini juga untuk menghormati tamu dan termasuk sebagai tari pergaulan.
4. Tari Topeng Kutai
Tari ini asal mulanya memiliki hubungan dengan seni tari dalam Kerajaan Singosari dan Kediri, namun gerak tari dan irama gamelan yang mengiringinya sedikit berbeda dengan yang terdapat di Kerajaan Singosari dan Kediri. Sedangkan cerita yang dibawakan dalam tarian ini tidak begitu banyak perbedaannya, demikian pula dengan kostum penarinya.
Tari Topeng Kutai terbagi dalam beberapa jenis sebagai berikut:
01. Penembe
02. Kemindhu
03. Patih
04. Temenggung
05. Kelana
06. Wirun
07. Gunung Sari
08. Panji
09. Rangga
10. Togoq
11. Bota
12. Tembam
Tari Dewa Memanah

Tari Topeng Kutai hanya disajikan untuk kalangan kraton saja, sebagai hiburan keluarga dengan penari-penari tertentu. Tarian ini juga biasanya dipersembahkan pada acara penobatan raja, perkawinan, kelahiran dan penyambutan tamu kraton.
5. Tari Dewa Memanah
Tarian ini dilakukan oleh kepala Ponggawa dengan mempergunakan sebuah busur dan anak panah yang berujung lima. Ponggawa mengelilingi tempat upacara diadakan sambil mengayunkan panah dan busurnya keatas dan kebawah, disertai pula dengan bememang (membaca mantra) yang isinya meminta pada dewa agar dewa-dewa mengusir roh-roh jahat, dan meminta ketentraman, kesuburan, kesejahteraan untuk rakyat.

sejarah batik indonesia

Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan erat dengan perkembangan kerajaan Majapahit dan penyebaran ajaran Islam di Tanah Jawa. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram, kemudian pada masa kerajaan Solo dan Yogyakarta.

Jadi kesenian batik ini di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang kepada kerajaan dan raja-raja berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke-XIX. Batik yang dihasilkan ialah semuanya batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah perang dunia kesatu habis atau sekitar tahun 1920. Adapun kaitan dengan penyebaran ajaran Islam. Banyak daerah-daerah pusat perbatikan di Jawa adalah daerah-daerah santri dan kemudian batik menjadi alat perjuangan ekonomi oleh tokoh-tokoh pedagang Muslim melawan perekonomian Belanda.

Kesenian batik adalah kesenian gambar di atas kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan keluarga raja-raja Indonesia zaman dulu. Awalnya batik dikerjakan hanya terbatas dalam lingkungan keraton saja dan hasilnya untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Oleh karena banyak dari pengikut raja yang tinggal diluar keraton, maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar keraton dan dikerjakan didaerahnya masing-masing.
Lama-lama kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga keraton, kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari, baik wanita maupun pria. Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri.

Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari : pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.

Jaman Majapahit

Batik yang telah menjadi kebudayaan di kerajaan Majahit, dapat ditelusuri di daerah Mojokerto dan Tulung Agung. Mojokerto adalah daerah yang erat hubungannya dengan kerajaan Majapahit semasa dahulu dan asal nama Mojokerto ada hubungannya dengan Majapahit. Kaitannya dengan perkembangan batik asal Majapahit berkembang di Tulung Agung adalah riwayat perkembangan pembatikan didaerah ini, dapat digali dari peninggalan di zaman kerajaan Majapahit. Pada waktu itu daerah Tulungagung yang sebagian terdiri dari rawa-rawa dalam sejarah terkenal dengan nama daerah Bonorowo, yang pada saat berkembangnya Majapahit, daerah itu dikuasai oleh seorang yang bernama Adipati Kalang, dan tidak mau tunduk kepada kerajaan Majapahit.

Diceritakan bahwa dalam aksi polisionil yang dilancarkan oleh Majapahati, Adipati Kalang tewas dalam pertempuran yang konon dikabarkan disekitar desa yang sekarang bernama Kalangbret. Demikianlah maka petugas-petugas tentara dan keluarga kerajaan Majapahit yang menetap dan tinggal diwilayah Bonorowo atau yang sekarang bernama Tulungagung antara lain juga membawa kesenian membuat batik asli.

Daerah pembatikan sekarang di Mojokerto terdapat di Kwali, Mojosari, Betero dan Sidomulyo. Diluar daerah Kabupaten Mojokerto ialah di Jombang. Pada akhir abad ke-XIX ada beberapa orang kerajinan batik yang dikenal di Mojokerto, bahan-bahan yang dipakai waktu itu kain putih yang ditenun sendiri dan obat-obat batik dari soga jambal, mengkudu, nila tom, tinggi dan sebagainya.

Obat-obat luar negeri baru dikenal sesudah perang dunia kesatu yang dijual oleh pedagang-pedagang Cina di Mojokerto. Batik cap dikenal bersamaan dengan masuknya obat-obat batik dari luar negeri. Cap dibuat di Bangil dan pengusaha-pengusaha batik Mojokerto dapat membelinya dipasar Porong Sidoarjo, Pasar Porong ini sebelum krisis ekonomi dunia dikenal sebagai pasar yang ramai, dimana hasil-hasil produksi batik Kedungcangkring dan Jetis Sidoarjo banyak dijual. Pada saat krisis ekonomi melanda, pengusaha batik Mojokerto ikut lumpuh, karena pengusaha-pengusaha kebanyakan kecil modal usahanya. Sesudah krisis kegiatan pembatikan timbul kembali sampai Jepang masuk ke Indonesia dan waktu pendudukan Jepang kegiatan pembatikan lumpuh lagi. Kegiatan pembatikan muncul lagi sesudah revolusi dimana Mojokerto sudah menjadi daerah pendudukan.

Ciri khas dari batik Kalangbret dari Mojokerto adalah hampir sama dengan batik-batik keluaran Yogyakarta, yaitu dasarnya putih dan warna coraknya coklat muda dan biru tua. Yang dikenal sejak lebih dari seabad yang lalu tempat pembatikan didesa Majan dan Simo. Desa ini juga mempunyai riwayat sebagai peninggalan dari zaman peperangan Pangeran Diponegoro tahun 1825.

Meskipun pembatikan dikenal sejak jaman Majapahit namun perkembangan batik mulai menyebar pesat sejak di daerah Jawa Tengah, Surakarta dan Yogyakata pada jaman kerajaan di daerah ini. Hal itu tampak bahwa perkembangan batik di Mojokerto dan Tulung Agung berikutnya lebih dipengaruhi corak batik Solo dan Yogyakarta.
Didalam berkecamuknya clash antara tentara kolonial Belanda dengan pasukan-pasukan pangeran Diponegoro maka sebagian dari pasukan-pasukan Kyai Mojo mengundurkan diri kearah timur dan sampai sekarang bernama Majan. Sejak zaman penjajahan Belanda hingga zaman kemerdekaan ini desa Majan berstatus desa Merdikan (Daerah Istimewa), dan kepala desanya seorang kiyai yang statusnya turun-temurun. Pembuatan batik Majan ini merupakan naluri (peninggalan) dari seni membuat batik zaman perang Diponegoro itu.

Warna babaran batik Majan dan Simo adalah unik karena warna babarannya merah menyala (dari kulit mengkudu) dan warna lainnya dari tom. Sebagai sentra batik sejak dahulu kala terkenal juga didaerah desa Sembung, yang para pengusaha batik kebanyakan berasal dari Sala yang datang di Tulungagung pada akhir abad ke-XIX. Hanya sekarang masih terdapat beberapa keluarga pembatikan dari Sala yang menetap didaerah Sembung. Selain dari tempat-tempat tersebut juga terdapat daerah pembatikan di Trenggalek dan juga ada beberapa di Kediri, tetapi sifat pembatikan sebagian kerajinan rumah tangga dan babarannya batik tulis.

Jaman Penyebaran Islam

Riwayat pembatikan di daerah Jawa Timur lainnya adalah di Ponorogo, yang kisahnya berkaitan dengan penyebaran ajaran Islam di daerah ini. Disebutkan masalah seni batik didaerah Ponorogo erat hubungannya dengan perkembangan agama Islam dan kerajaan-kerajaan dahulu. Konon, di daerah Batoro Katong, ada seorang keturunan dari kerajaan Majapahit yang namanya Raden Katong adik dari Raden Patah. Batoro Katong inilah yang membawa agama Islam ke Ponorogo dan petilasan yang ada sekarang ialah sebuah mesjid didaerah Patihan Wetan.

Perkembangan selanjutnya, di Ponorogo, di daerah Tegalsari ada sebuah pesantren yang diasuh Kyai Hasan Basri atau yang dikenal dengan sebutan Kyai Agung Tegalsari. Pesantren Tegalsari ini selain mengajarkan agama Islam juga mengajarkan ilmu ketatanegaraan, ilmu perang dan kesusasteraan. Seorang murid yang terkenal dari Tegalsari dibidang sastra ialah Raden Ronggowarsito. Kyai Hasan Basri ini diambil menjadi menantu oleh raja Kraton Solo.
Waktu itu seni batik baru terbatas dalam lingkungan kraton. Oleh karena putri keraton Solo menjadi istri Kyai Hasan Basri maka dibawalah ke Tegalsari dan diikuti oleh pengiring-pengiringnya. Disamping itu banyak pula keluarga kraton Solo belajar di pesantren ini. Peristiwa inilah yang membawa seni batik keluar dari kraton menuju ke Ponorogo. Pemuda-pemudi yang dididik di Tegalsari ini, dalam masyarakat akan menyumbangkan dharma batiknya dalam bidang-bidang kepamongan dan agama.

Daerah perbatikan lama yang bisa kita lihat sekarang ialah daerah Kauman yaitu Kepatihan Wetan sekarang dan dari sini meluas ke desa-desa Ronowijoyo, Mangunsuman, Kertosari, Setono, Cokromenggalan, Kadipaten, Nologaten, Bangunsari, Cekok, Banyudono dan Ngunut. Waktu itu obat-obat yang dipakai dalam pembatikan ialah buatan dalam negeri sendiri yang berasal dari kayu-kayuan, antara lain : pohon tom, mengkudu, kayu tinggi. Sedangkan bahan kain putihnya juga memakai buatan sendiri dari tenunan gendong. Kain putih import bam dikenal di Indonesia kira-kira akhir abad ke-19.

Pembuatan batik cap di Ponorogo baru dikenal setelah perang dunia pertama yang dibawa oleh seorang Cina bernama Kwee Seng dari Banyumas. Daerah Ponorogo awal abad ke-20 terkenal batiknya dalam pewarnaan nila yang tidak luntur dan itulah sebabnya pengusaha-pengusaha batik dari Banyumas dan Solo banyak memberikan pekerjaan kepada pengusaha-pengusaha batik di Ponorogo. Akibat dikenalnya batik cap maka produksi Ponorogo setelah perang dunia petama sampai pecahnya perang dunia kedua terkenal dengan batik kasarnya yaitu batik cap mori biru. Pasaran batik cap kasar Ponorogo kemudian terkenal seluruh Indonesia.


Batik Solo dan Yogyakarta


Dari kerajaan-kerajaan di Solo dan Yogyakarta sekitarnya abad 17, 18 dan 19, batik kemudian berkembang luas, khususnya di wilayah Pulau Jawa. Awalnya batik hanya sekadar hobi dari para keluarga raja di dalam berhias lewat pakaian. Namun perkembangan selanjutnya oleh masyarakat batik dikembangkan menjadi komoditi perdagangan.
Batik Solo terkenal dengan corak dan pola tradisionalnya batik dalam proses cap maupun dalam batik tulisnya. Bahan-bahan yang dipergunakan untuk pewarnaan masih tetap banyak memakai bahan-bahan dalam negeri seperti soga Jawa yang sudah terkenal sejak dari dahulu. Polanya tetap antara lain terkenal dengan “Sidomukti” dan “Sidoluruh”.

Sedangkan asal-usul pembatikan di daerah Yogyakarta dikenal semenjak kerajaan Mataram ke-I dengan rajanya Panembahan Senopati. Daerah pembatikan pertama ialah di desa Plered. Pembatikan pada masa itu terbatas dalam lingkungan keluarga keraton yang dikerjakan oleh wanita-wanita pembantu ratu. Dari sini pembatikan meluas pada trap pertama pada keluarga kraton lainnya yaitu istri dari abdi dalem dan tentara-tentara. Pada upacara resmi kerajaan keluarga keraton baik pria maupun wanita memakai pakaian dengan kombinasi batik dan lurik. Oleh karena kerajaan ini mendapat kunjungan dari rakyat dan rakyat tertarik pada pakaian-pakaian yang dipakai oleh keluarga keraton dan ditiru oleh rakyat dan akhirnya meluaslah pembatikan keluar dari lingkungan keraton.

Akibat dari peperangan waktu zaman dahulu baik antara keluarga raja-raja maupun antara penjajahan Belanda dahulu, maka banyak keluarga-keluarga raja yang mengungsi dan menetap didaerah-daerah baru antara lain di Banyumas, Pekalongan, dan di daerah Timur Ponorogo, Tulungagung dan sebagainya. Meluasnya daerah pembatikan ini sampai kedaerah-daerah itu menurut perkembangan sejarah perjuangan bangsa Indonesia dimulai abad ke-18. Keluarga-keluarga keraton yang mengungsi inilah yang mengembangkan pembatikan seluruh pelosok pulau Jawa yang ada sekarang dan berkembang menurut alam dan daerah baru itu.

Perang Pangeran Diponegoro melawan Belanda, mendesak sang pangeran dan keluarganya serta para pengikutnya harus meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah-daerah baru itu para keluarga dan pengikut pangeran Diponegoro mengembangkan batik.
Ke timur, batik Solo dan Yogyakarta menyempurnakan corak batik yang telah ada di Mojokerto serta Tulung Agung. Selain itu juga menyebar ke Gresik, Surabaya dan Madura. Sedang ke arah barat, batik berkembang di Banyumas, Pekalongan, Tegal, Cirebon.

Perkembangan Batik di daerah-daerah lain

Perkembangan batik di Banyumas berpusat di daerah Sokaraja dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegero setelah selesainya peperangan tahun 1830. Mereka kebanyakan menetap di daerah Banyumas. Pengikutnya yang terkenal waktu itu ialah Najendra dan dialah yang mengembangkan teknik batik celup di Sokaraja. Bahan mori yang dipakai hasil tenunan sendiri dan untuk obat pewarna dipakai pohon tom, pohon pace dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan kuning.

Lama kelamaan pembatikan menjalar pada rakyat Sokaraja dan pada akhir abad ke-XIX berhubungan langsung dengan pembatik didaerah Solo dan Ponorogo. Daerah pembatikan di Banyumas sudah dikenal sejak dahulu dengan motif dan warna khususnya dan sekarang dinamakan batik Banyumas. Setelah perang dunia kesatu, pembatikan mulai pula dikerjakan oleh Cina disamping berdagang bahan batik.

Sama halnya dengan pembatikan di Pekalongan. Para pengikut Pangeran Diponegoro yang menetap di daerah ini kemudian mengembangkan usaha batik di sekitar daerah pantai ini, yaitu selain di daerah Pekalongan sendiri, batik tumbuh pesat di Buawaran, Pekajangan dan Wonopringgo. Adanya pembatikan di daerah-daerah ini hampir bersamaan dengan pembatikan daerah-daerah lainnya yaitu sekitar abad ke-XIX. Perkembangan pembatikan didaerah-daerah luar selain dari Yogyakarta dan Solo erat hubungannya dengan perkembangan sejarah kerajaan Yogya dan Solo.

Meluasnya pembatikan keluar dari keraton setelah berakhirnya perang Diponegoro dan banyaknya keluarga keraton yang pindah ke daerah-daerah luar Yogya dan Solo karena tidak mau bekerjasama dengan pemerintah kolonial. Keluarga keraton itu membawa pengikut-pengikutnya kedaerah baru itu dan ditempat itu kerajinan batik terus dilanjutkan dan kemudian menjadi pekerjaan untuk pencaharian.

Corak batik di daerah baru ini disesuaikan pula dengan keadaan daerah sekitarnya. Pekalongan khususnya dilihat dari proses dan designnya banyak dipengaruhi oleh batik dari Demak. Sampai awal abad ke-XX proses pembatikan yang dikenal ialah batik tulis dengan bahan mori buatan dalam negeri dan juga sebagian import. Setelah perang dunia kesatu baru dikenal pembuatan batik cap dan pemakaian obat-obat luar negeri buatan Jerman dan Inggris.
Pada awal abad ke-20 pertama kali dikenal di Pekajangan ialah pertenunan yang menghasilkan stagen dan benangnya dipintal sendiri secara sederhana. Beberapa tahun belakangan baru dikenal pembatikan yang dikerjakan oleh orang-orang yang bekerja di sektor pertenunan ini. Pertumbuhan dan perkembangan pembatikan lebih pesat dari pertenunan stagen sehingga buruh-buruh pabrik gula di Wonopringgo dan Tirto lari ke perusahaan-perusahaan batik, karena upahnya lebih tinggi dari pabrik gula.

Sedangkan pembatikan dikenal di Tegal pada akhir abad ke-XIX dan yang dipakai saat itu adalah pewarna buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan: pace/mengkudu, nila, soga kayu dan kainnya tenunan sendiri. Warna batik Tegal pertama kali ialah sogan dan babaran abu-abu setelah dikenal nila pabrik dan kemudian meningkat menjadi warna merah-biru. Pasaran batik Tegal waktu itu sudah keluar daerah antara lain Jawa Barat dibawa sendiri oleh pengusaha-pengusaha secara jalan kaki dan mereka inilah menurut sejarah yang mengembangkan batik di Tasik dan Ciamis disamping pendatang-pendatang lainnya dari kota-kota batik Jawa Tengah.

Pada awal abad ke-XX sudah dikenal mori import dan obat-obat import baru dikenal sesudah perang dunia kesatu. Pengusaha-pengusaha batik di Tegal kebanyakan lemah dalam permodalan dan bahan baku di dapat dari Pekalongan dan dengan kredit dan batiknya dijual pada Cina yang memberikan kredit bahan baku tersebut. Waktu krisis ekonomi pembatik-pembatik Tegal ikut lesu dan baru giat kembali sekitar tahun 1934 sampai permulaan perang dunia kedua. Waktu Jepang masuk kegiatan pembatikan mati lagi.

Demikian pula sejarah pembatikan di Purworejo bersamaan dengan adanya pembatikan di Kebumen yaitu berasal dari Yogyakarta pada sekitar abad ke-XI. Perkembangan kerajinan batik di Purworejo dibandingkan dengan di Kebumen lebih cepat di Kebumen. Produksinya sama pula dengan Yogya dan daerah Banyumas lainnya.
Sedangkan di daerah Bayat, Kecamatan Tembayat Kebumen-Klaten yang letaknya lebih kurang 21 Km sebelah Timur kota Klaten. Daerah Bayat ini adalah desa yang terletak dikaki gunung tetapi tanahnya gersang dan minus. Daerah ini termasuk lingkungan Karesidenan Surakarta dan Kabupaten Klaten dan riwayat pembatikan disini sudah pasti erat hubungannya dengan sejarah kerajaan keraton Surakarta masa dahulu. Desa Bayat ini sekarang ada pertilasan yang dapat dikunjungi oleh penduduknya dalam waktu-waktu tertentu yaitu “makam Sunan Bayat” di atas gunung Jabarkat. Jadi pembatikan didesa Bayat ini sudah ada sejak zaman kerajaan dahulu. Pengusaha-pengusaha batik di Bayat tadinya kebanyakan dari pengrajin dan buruh batik di Solo.

Sementara pembatikan di Kebumen dikenal sekitar awal abad ke-XIX yang dibawa oleh pendatang-pendatang dari Yogya dalam rangka dakwah Islam antara lain yang dikenal ialah: Penghulu Nusjaf. Beliau inilah yang mengembangkan batik di Kebumen dan tempat pertama menetap ialah di sebelah Timur Kali Lukolo sekarang dan juga ada peninggalan masjid atas usaha beliau. Proses batik pertama di Kebumen dinamakan teng-abang atau blambangan dan selanjutnya proses terakhir dikerjakan di Banyumas/Solo. Sekitar awal abad ke-XX untuk membuat polanya dipergunakan kunir yang capnya terbuat dari kayu. Motif-motif Kebumen ialah: pohon-pohon, burung-burungan. Bahan-bahan lainnya yang dipergunakan ialah pohon pace, kemudu dan nila tom.

Pemakaian obat-obat import di Kebumen dikenal sekitar tahun 1920 yang diperkenalkan oleh pegawai Bank Rakyat Indonesia yang akhimya meninggalkan bahan-bahan bikinan sendiri, karena menghemat waktu. Pemakaian cap dari tembaga dikenal sekitar tahun 1930 yang dibawa oleh Purnomo dari Yogyakarta. Daerah pembatikan di Kebumen ialah didesa: Watugarut, Tanurekso dan ada beberapa desa lainnya.

Dilihat dengan peninggalan-peninggalan yang ada sekarang dan cerita-cerita yang turun-temurun dari terdahulu, maka diperkirakan didaerah Tasikmalaya batik dikenal sejak zaman “Tarumanagara” dimana peninggalan yang ada sekarang ialah banyaknya pohon tarum yang terdapat disana yang berguna untuk pembuatan batik waktu itu. Desa peninggalan yang sekarang masih ada pembatikan ialah: Wurug (terkenal dengan batik kerajinannya), Sukapura, Mangunraja, Manonjaya dan Tasikmalaya kota.

Dahulu pusat dari pemerintahan dan keramaian yang terkenal ialah desa Sukapura, Indihiang yang terletak dipinggir kota Tasikmalaya sekarang. Kira-kira akhir abad ke-XVII dan awal abad ke-XVIII akibat dari peperangan antara kerajaan di Jawa Tengah, maka banyak dari penduduk daerah: Tegal, Pekalongan, Banyumas dan Kudus yang merantau kedaerah Barat dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya. Sebagian besar dari mereka ini adalah pengusaha-pengusaha batik daerahnya dan menuju kearah Barat sambil berdagang batik. Dengan datangnya penduduk baru ini, dikenal lah selanjutnya pembuatan batik memakai soga yang asalnya dari Jawa Tengah. Produksi batik Tasikmalaya sekarang adalah campuran dari batik-batik asal Pekalongan, Tegal, Banyumas dan Kudus yang beraneka pola dan warna.

Pembatikan dikenal di Ciamis sekitar abad ke-XIX setelah selesainya peperangan Diponegoro, dimana pengikut-pengikut Diponegoro banyak yang meninggalkan Yogyakarta, menuju ke selatan. Sebagian ada yang menetap didaerah Banyumas dan sebagian ada yang meneruskan perjalanan ke selatan dan menetap di Ciamis dan Tasikmalaya sekarang. Mereka ini merantau dengan keluarganya dan ditempat baru menetap menjadi penduduk dan melanjutkan tata cara hidup dan pekerjaannya. Sebagian dari mereka ada yang ahli dalam pembatikan sebagai pekerjaan kerajinan rumah tangga bagi kaum wanita. Lama kelamaan pekerjaan ini bisa berkembang pada penduduk sekitarnya akibat adanya pergaulan sehari-hari atau hubungan keluarga. Bahan-bahan yang dipakai untuk kainnya adalah hasil tenunan sendiri dan bahan catnya dibuat dari pohon seperti: mengkudu, pohon tom, dan sebagainya.
Motif batik hasil Ciamis adalah campuran dari batik Jawa Tengah dan pengaruh daerah sendiri terutama motif dan warna Garutan. Sampai awal-awal abad ke-XX pembatikan di Ciamis berkembang sedikit demi sedikit, dari kebutuhan sendiri menjadi produksi pasaran. Sedang di daerah Cirebon batik ada kaitannya dengan kerajaan yang ada di aerah ini, yaitu Kanoman, Kasepuhan dan Keprabonan. Sumber utama batik Cirebon, sama seperti di Yogyakarta dan Solo. Batik muncul dari lingkungan keraton, dan dibawa keluar oleh abdi dalem yang bertempat tinggal di luar keraton. Raja-raja jaman dulu senang dengan lukisan-lukisan dan sebelum dikenal benang katun, lukisan itu ditempatkan pada daun lontar. Hal itu terjadi sekitar abad ke-XIII. Ini ada kaitannya dengan corak-corak batik di atas tenunan. Ciri khas batik Cirebonan sebagian besar bermotifkan gambar yang melambangkan hutan dan margasatwa. Sedangkan adanya motif laut karena dipengaruhi oleh alam pemikiran Cina, dimana kesultanan Cirebon dahulu pernah menyunting putri Cina. Sementara batik Cirebonan yang bergambar garuda karena dipengaruhi oleh motif batik Yogya dan Solo.

Pembatikan di Jakarta

Pembatikan di Jakarta dikenal dan berkembang bersamaan dengan daerah-daerah pembatikan lainnya yaitu kira-kira akhir abad ke-XIX. Pembatikan ini dibawa oleh pendatang-pendatang dari Jawa Tengah dan mereka bertempat tinggal kebanyakan didaerah-daerah pembatikan. Daerah pembatikan yang dikenal di Jakarta tersebar didekat Tanah Abang yaitu: Karet, Bendungan Ilir dan Udik, Kebayoran Lama dan daerah Mampang Prapatan serta Tebet.
Jakarta sejak zaman sebelum perang dunia kesatu telah menjadi pusat perdagangan antar daerah Indonesia dengan pelabuhannya Pasar Ikan sekarang. Setelah perang dunia kesatu selesai, dimana proses pembatikan cap mulai dikenal, produksi batik meningkat dan pedagang-pedagang batik mencari daerah pemasaran baru. Daerah pasaran untuk tekstil dan batik di Jakarta yang terkenal ialah: Tanah Abang, Jatinegara dan Jakarta Kota. Yang terbesar ialah Pasar Tanah Abang sejak dari dahulu sampai sekarang. Batik-batik produksi daerah Solo, Yogya, Banyumas, Ponorogo, Tulungagung, Pekalongan, Tasikmalaya, Ciamis dan Cirebon serta lain-lain daerah, bertemu di Pasar Tanah Abang dan dari sini baru dikirim ke daerah-daerah di luar Jawa. Pedagang-pedagang batik yang banyak ialah bangsa Cina dan Arab, bangsa Indonesia hanya sedikit dan dalam komunitas kecil.

Oleh karena pusat pemasaran batik sebagian besar di Jakarta khususnya Tanah Abang, dan juga bahan-bahan baku batik diperdagangkan di tempat yang sama, maka timbul pemikiran dari pedagang-pedagang batik itu untuk membuka perusahaan batik di Jakarta dan tempatnya ialah berdekatan dengan Tanah Abang. Pengusaha-pengusaha batik yang muncul sesudah perang dunia kesatu, terdiri dari bangsa cina, dan buruh-buruh batiknya di datangkan dari daerah-daerah pembatikan Pekalongan, Yogya, Solo dan lain-lain. Selain dari buruh batik luar Jakarta itu, maka diambil pula tenaga-tenaga setempat di sekitar daerah pembatikan sebagai pekerjanya. Berikutnya, melihat perkembangan pembatikan ini membawa lapangan kerja baru, maka penduduk asli daerah tersebut juga membuka perusahaan-perusahaan batik. Motif dan proses batik Jakarta sesuai dengan asal buruhnya didatangkan yaitu: Pekalongan, Yogya, Solo dan Banyumas.

Bahan-bahan baku batik yang dipergunakan ialah hasil tenunan sendiri dan obat-obatnya hasil ramuan sendiri dari bahan-bahan kayu mengkudu, pace, kunyit dan sebagainya. Batik Jakarta sebelum perang terkenal dengan batik kasarnya warnanya sama dengan batik Banyumas. Sebelum perang dunia kesatu bahan-bahan baku cambric sudah dikenal dan pemasaran hasil produksinya di Pasar Tanah Abang dan daerah sekitar Jakarta.

Pembatikan di luar Jawa

Dari Jakarta, yang menjadi tujuan pedagang-pedagang di luar Jawa, maka batik kemudian berkembang di seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia yang ada di luar Jawa, daerah Sumatera Barat misalnya, khususnya daerah Padang, adalah daerah yang jauh dari pusat pembatikan dikota-kota Jawa, tetapi pembatikan bisa berkembang didaerah ini.

Sumatera Barat termasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum perang dunia kesatu, terutama batik-batik produksi Pekalongan dan Solo serta Yogya. Di Sumatera Barat yang berkembang terlebih dahulu adalah industri tenun tangan yang terkenal “tenun Silungkang” dan “tenun plekat”. Pembatikan mulai berkembang di Padang setelah pendudukan Jepang, dimana sejak putusnya hubungan antara Sumatera dengan Jawa saat pendudukan Jepang, maka persediaan-persediaan batik yang ada pada pedagang-pedagang batik sudah habis dan konsumen perlu batik untuk pakaian sehari-hari mereka. Ditambah lagi setelah kemerdekaan Indonesia, dimana hubungan antara kedua pulau bertambah sukar, akibat blokade-blokade Belanda, maka pedagang-pedagang batik yang biasa berhubungan dengan pedagang di pulau Jawa mencari jalan untuk membuat batik sendiri.

Dengan hasil karya sendiri dan penelitian yang seksama, dari batik-batik yang dibuat di Jawa, maka ditirulah pembuatan pola-polanya dan diterapkan pada kayu sebagai alat cap. Obat-obat batik yang dipakai juga hasil buatan sendiri yaitu dari tumbuh-tumbuhan seperti mengkudu, kunyit, gambir, damar dan sebagainya. Bahan kain putihnya diambilkan dari kain putih bekas dan hasil tenun tangan. Perusahaan batik pertama muncul yaitu daerah Sampan Kabupaten Padang Pariaman tahun 1946 antara lain: Bagindo Idris, Sidi Ali, Sidi Zakaria, Sutan Salim, Sutan Sjamsudin dan di Payakumbuh tahun 1948 Sdr. Waslim (asal Pekalongan) dan Sutan Razab. Setelah daerah Padang serta kota-kota lainnya menjadi daerah pendudukan tahun 1949, banyak pedagang-pedagang batik membuka perusahaan-perusahaan/bengkel batik dengan bahannya didapat dari Singapore melalui pelabuhan Padang dan Pekanbaru. Tetapi pedagang-pedagang batik ini setelah ada hubungan terbuka dengan pulau Jawa, kembali berdagang dan perusahaannya mati.

Warna dari batik Padang kebanyakan hitam, kuning, merah dan ungu serta polanya Banyumasan, Indramajunan, Solo dan Yogya. Sekarang batik produksi Padang lebih maju lagi tetapi tetap masih jauh dari produksi-produksi di pulau Jawa ini. Alat untuk cap sekarang telah dibuat dari tembaga dan produksinya kebanyakan sarung.

kesenian yogyakarta

Kesenian Tradisional Yogyakarta

Quantcast
Ada banyak kesenian tradisional di Jogjakarta atau Jawa. Berikut ini beberapa kesenian jawa tradisional Jawa, yang juga merupakan budaya Jawa.
WAYANG
Wayang dalam bentuk yang asli merupakan kreasi budaya orang Jawa yang berisi berbagai aspek kebudayaan Jawa. Wayang sudah ada jauh sebelum masuknya kebudayaan Hindu ke Indonesia. Pada jaman Neolitikum pertunjukan wayang awalnya terdiri atas upacara-upacara keagamaan yang berlangsung di malam hari untuk persembahan kepada “Hyang”. Pertunjukan wayang ceritanya menggambarkan jiwa kepahlawanan para nenek moyang yang ada dalam mitologi.
Pada masa sekarang pertunjukan wayang sudah sangat berbeda jika dibandingkan dengan pertunjukan yang sama dimasa lampau. Dahulu wayang digambarkan sesuai dengan wajah nenek moyang.
Orang Jawa gemar sekali menonton wayang karena ceritanya berisi pelajaran-pelajaran hidup yang sangat berguna yang dapat dijadikan pedoman dan tuntunan di dalam menjalani hidup di masyarakat. Berdasarkan cerita dan penyajian kira-kira ada 40 jenis wayang yang ada di Indonesia, diantaranya wayang beber, wayang klithik, wayang kulit, wayang krucil dan wayang thengul atau wayang golek. Pementasan wayang selalu diiringi dengan musik gamelan.
WAYANG KULIT
Wayang kulit biasanya dibuat dari kulit kerbau atau kulit lembu. Wayang kulit kini telah menjadi warisan budaya nasional dan sudah sangat terkenal di dunia sehingga banyak orang asing yang datang dan mempelajari seni perwayangan. Pertunjukan wayang kulit sampai saat ini tetap digemari sebagai tontonan yang menarik, biasanya disajikan semalam suntuk.
WAYANG WONG
Wayang Wong berarti wayang yang diperankan oleh manusia. Ceritanya juga hampir sama dengan cerita-cerita pada wayang kulit namun dalangnya disamping sebagai piñata cerita tetapi juga sekaligus sebagai sutradara panggung.
WAYANG THENGUL / WAYANG GOLEK
Wayang Thengul/Wayang Golek adalah wayang berbentuk boneka dari kayu. ceritanya berasal dari kisah Menak. Orang suka menonton wayang ini karena gerakan-gerakan boneka kayu yang didandani persis manusia ini sangat mirip dengan gerakan orang.
WAYANG KLITHIK
Wayang ini dibuat dari kayu papan dan nama ini berasal dari suara klithik-klithik sewaktu dimainkan dan biasanya ceritanya adalah Damarwulan.
LANGEN MANDRA WANARA
Langen Mandra Wanara yang merupakan kombinasi antara berbagai jenis tarian, tembang, drama dan irama gamelan adalah salah satu bentuk kesenian tradisional Yogyakarta. Karakteristik tarian ini adalah para penarinya berdiri dengan lutut atau jengkeng sambil berdialog dan menyanyi ‘mocopat’. Cerita langen mandra wanara diambil dari kisah ramayana dengan lebih banyak menampilkan wanara/kera.
KETHOPRAK
Kethoprak adalah kesenian tradisional yang penyajiannya dalam bahasa Jawa ceritanya bermacam-macam berisi dialog tentang sejarah sampai cerita fantasi serta biasanya selalu didahului dengan tembang Jawa. Kostum dan dandanannya menyesuaikan dengan adegan dan jalan cerita serta selalu diiringi dengan irama gamelan dan keprak.
KARAWITAN
Musik gamelan tradisional Jawa yang dimainkan oleh sekelompok Wiyaga dan diiringi oleh nyayian dari Waranggono dan Wiraswara biasanya disebut ‘Uyon-uyon’, sedangkan kalau tanpa diiringi oleh nyayian dari Waranggono atau Wiraswara disebut ‘Soran’.
JATHILAN
Merupakan tarian yang penarinya menggunakan kuda kepang dan dilengkapi unsur magis. Tarian ini digelar dengan irinhgan beberapa jenis alat gamelan seperti Saron, kendang dan gong.
SENDRATARI RAMAYANA
Salah satu sendratari yang terkenal adalah sendratari Ramayana. Sendratari Ramayana mempunyai keistimewaaan tersendiri karena ceritanya mengisahkan antara pekerti yang baik (ditokohkan oleh Sri Rama dari negara Ayodyapala) melawan sifat jahat yang terjelma dalamdiri Rahwana (Maharaja angkara murka dari negara Alengka)
Sendaratari Ramayana dipentaskan di Panggung Terbuka Prambanan secara rutin pada bulan Meisampai Oktober, masing-masing dalam 4 (empat) episode yaitu :
Episode satu: Hilangnya Dewi Shinta
Episode dua:Hanoman Duta
Episode Ketiga:Kumbokarno Leno atau gugurnya Pahlawan Kumbokarno
Episode Keempat: Api suci
Apabila ingin menyaksikan ceritera Ramayana secara ringkas (full story), dapat menonton di Teater Tri Murti Prambanan pada setiap hari selasa, rabu, dan kamis. Alternatif lain bagi mereka yang ingin menonton Sendratari Ramayana di kota Yogyakarta, beberapa tempat yang menyajikan diantaranya di Jl. Brigjen Katamso (Pura Wisata dan Ndalem Pujokusuman)
TARI KREASI BARU
Seni Tari dan seni Karawitan Jawa berkembang terus dengan munculnya tata gerak tari (koreografi) dan iram-irama baru. Salah seorang perintis tari kreasi baru adalah seniman Bagong Kusudiarjo, padepokannya terletak di daerah Gunung Sempu, Kabupaten Bantul.

my idola

Cherry Belle - Pada jumpa artis kali ini info mengenai biodata cherry belle lengkap dengan foto serta biodata mereka akan dapat pembaca temukan disini. Semuanya mungkin sudah tahu bukan dengan Cherry Belle. Walau mereka adalah pendatang baru di dunia musik tanah air, namun nama Cherry Belle sekarang sudah banyak diketahui dan dikenal oleh para penikmat musik tanah air. Baiklah, jika ingin mengetahui selengkapnya mengenai foto dan profil mereka baca sampai habis ya artikel ini.

Biodata Cherly - ChiBi

Nama Lengkap : Cherly Yuliana Aggraini
Nama Panggilan : Cherly
TTL : Pekanbaru, 21 Juli 1991
Tinggi : 160cm
Berat : 44kg
Hobby : Singing and dancing
Makanan Fav : Sushi
Angka Fav : Angka Ganjil
Warna Fav : Mejikuhibiniu (semua aja deh)
Tokoh Idola : Doraemon, Chibi Maruko-chan, Mario Bross, Angry Birds, Marsupilami
Spending time : Chitchat dengan orang terdekat, hunting restoran baru, twitter-an, karaoke, guling-gulingan di kasur.

Biodata Angel - ChiBi


Nama Lengkap : Margareth Angelina
Nama Panggilan : Angel
TTL : Jakarta, 5 Oktober 1990
Tinggi : 158cm
Berat : 42kg
Hobby : Dancing
Makanan Fav : Nasi goreng special
Angka Fav : 5
Warna Fav : Pink
Tokoh Idola : Doraemon
Spending time : Nonton film
Biodata Anisa - ChiBi

Nama Lengkap : Anisa Rahma
Nama Panggilan : Anisa
TTL : Bandung, 12 Oktober 1990
Tinggi : 164cm
Berat : 46kg
Hobby : Nyanyi, dance, gambar, melihara kucing, traveling
Makanan Fav : Onde-onde, kepiting, cheese cake, bolu ketan hitam, kebab
Angka Fav : 12, 7, 4
Warna Fav : Merah, pink, ungu
Tokoh Idola : Shinchan, Garfield, Park Bom (2NE1), Yoona (snsd), Taeyang (BIGBANG)
Spending time : Main sama kucing, browsing, nonton dvd, jalan-jalan, makan, nyalon

Biodata Christy - ChiBi

Nama Lengkap : Christy Saura Noela Unu
Nama Panggilan : Christy
TTL : Jakarta, 26 Desember 1990
Tinggi : 156cm
Berat : 40kg
Hobby : Nyanyi dimana aja, kapan aja
Makanan Fav : Bapaooooo
Angka Fav : 8
Warna Fav : Ungu
Tokoh Idola : Anne Hateway, Princess-princess yang ada di Disney, Barbie
Spending time : Iseng masak, nyoba-nyoba make up trus nyanyi-nyanyi di depan kaca (konser di kamar)

Biodata Devi - ChiBi

Nama Lengkap : Devi Noviaty
Nama Panggilan : Devi
TTL : Bandar Lampung, 25 November 1987
Tinggi : 160cm
Berat : 42kg
Hobby : Nyanyi, travelling
Makanan Fav : Chinese Food, Sea Food
Angka Fav : 8, 9, 25
Warna Fav : Biru, hijau
Tokoh Idola : Mother Theresa
Spending time : Jalan-jalan wisata kuliner, nonton film, hangout bareng teman-teman

Biodata Felly - ChiBi

Nama Lengkap : Yefani Filliang
Nama Panggilan : Felly
TTL : Jakarta, 21 Februari 1991
Tinggi : 156cm
Berat : 40kg (yess, udah turun lagi :p)
Hobby : Dance, nyanyi, jalan-jalan, foto-foto
Makanan Fav : Indomie, Fetuccini, Ayam rica-rica
Angka Fav : 8
Warna Fav : Merah
Tokoh Idola : Spongebob
Spending time : Becanda, jalan-jalan, isengin orang, tidur :p

Biodata Gigi - ChiBi

Nama Lengkap : Brigitta Cynthia
Nama Panggilan : Gigi
TTL : Jakarta, 9 Juli 1993
Tinggi : 158cm
Berat : 42kg
Hobby : Dancing
Makanan Fav : Sushi
Angka Fav : 9
Warna Fav : Semua warna kecuali warna gelap
Tokoh Idola : Spongebob
Spending time : Latihan dance

Biodata Auryn - ChiBi

Nama Lengkap : Jessyca Stefani Auryn
Nama Panggilan : Auryn
TTL : Jakarta, 30 Januari 1993
Tinggi : 165cm
Hobby : Baca komik, maen game
Makanan Fav : French Fries, Fetuccini, Steak, Yoghurt, Papaya
Angka Fav : 9,6
Warna Fav : Black, white
Tokoh Idola : Gaara
Spending time : nge-gym, maen game, baca komik

Biodata Wenda - ChiBi

Nama Lengkap : Sarwendah Tan
Nama Panggilan : Wenda
TTL : Jakarta, 29 Agustus 1989
Tinggi : 165cm
Berat : 41kg
Hobby : Fashion, nail art, akting, masak, dance, nyanyi
Makanan Fav : Makanan pedas & manis
Angka Fav : 27
Warna Fav : Merah
Tokoh Idola : Hello Kitty
Spending time : Shopping, memanjakan & merawat diri, nail art, dengerin lagu

Bagaimana dengan artikel cherry belle diatas, sudah cukup puas bukan untuk mengetahui sekilas tentang mereka, bagi yang ngefans ama cherry jangan lupa untuk share artikel ini ke facebook sobat semuanya ya agar nantinya cherry belle dapat semakin cepat terkenal di indonesia.

my idola

SM*SH (dibaca: SMASH) adalah sekelompok anak muda yang ingin berbagi kegembiraan dan perasaan lewat musik dan penampilan. Secara garis besar memang terlihat Smash Indonesia ini menduplikat keras grup Smash Korea yang terlebih dulu ada dan famous. Dari Style, dance bahkan yang terlihat sangat jelas adalah nama group mereka.
Smash Band Indonesia
Boyband baru Indonesia ini banyak digandrungi oleh cewe-cewe remaja khususnya yang masih SMP ataupun SMA yang bisa dibilang ABG (Anak Baru Gede).
Penampilan pertama mereka di industry music Indonesia diawali dengan single “I Heart You”. Sebuah lagu sebagai bukti ungkapan rasa cinta terhadap seorang gadis remaja. Diciptakan oleh Sogi Indradhuaja, Decil Prapanca, Buni D’Looney, dan Hendi yang mengambil lirik sederhana dari kosa kata percakapan anak remaja “hari begini”. Seperti penggalan lirik berikut:
“Kenapa hatiku cenat cenut tiap ada kamu”
You know me so well
“I know you so well”
“Girl i need you, Girl i love you, Girl i heart you”
Smash yang artinya Seven Man As Seven Hero ini beranggotakan 7 orang (Seven gitu loh), berikut biodata personil mereka :
RAFAEL LANDRY TANUBRATA
Rafael smashNama : Rafael Landry Tanubrata
Lahir : 16 November 1986, Garut
Zodiac : Scorpio
Penyanyi Favorit : Mulan Jameela
Studi : Universitas Maranatha
Lagu favorit : If You’re Not the One, Daniel Bedingfield
Jajanan favorit : Jajanan pasar
Impian sukses : Jadi seorang entertainer yang melegenda dan menjadi panutan banyak orang
Pertama kali on stage : Nyanyi di Gereja
Tidak disukai : Kaca yang retak
Fans Page On Twitter : http://twitter.com/Rafael_FansCL
Twitter Account:@rafaell_16
RANGGA DEWAMOELA SOEKARTA
Rangga SmashLahir : 6 Januari 1988, Voorburg, Belanda
Zodiac : Capricorn
Penyanyi Favorit : Stevie Wonder
Studi : Fakultas Hukum, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
Lagu Favorit : Because of You, Keith Martin
Jajanan favorit : French Fries
Impian sukses : Membahagiakan dan membuat bangga orang tua
Pertama kali on stage : Lomba Nyanyi antar SD
Artis cewek favorit : Beyonce, Agnes Monica
Tidak disukai : Dibohongin dan Udara Panas
Facebook Fans Page : http://id-id.facebook.com/pages/Rangga-Dewamoela-Soekarta/174611359240125
Twitter Account : http://www.twitter.com/rangga_moela
MORGAN OEY
Morgan SmashLahir : 25 Mei 1990, Singkawang, Kalimantan Barat
Zodiac : Gemini
Penyanyi Favorit : Justin Timberlake, Rihanna, Christina Aguilera
Studi : Information & Technology, Universitas Bina Nusantara, Jakarta
Lagu Favorit : Breathless, Shayne Ward
Jajanan favorit : French Fries
Impian sukses : Membawa keluarga jalan-jalan keliling dunia
Pertama kali on stage : Indonesian Idol Audition
Artis cewek favorit : Sandra Dewi
Tidak disukai : Dikekang dan dibohongi
Twitter Account : http://twitter.com/MorganFCL/status/2177101470682316
Morgan Fans Club : http://www.facebook.com/pages/Morgan-oey-Fans-Club/158090384236869?v=wall
DICKY MUHAMMAD PRASETYA
Dicky SmashLahir : 18 Juni 1993, Bandung
Zodiac : Gemini
Penyanyi Favorit : Stevie Wonder
Studi : SMA BPI 1, Bandung
Lagu Favorit : Semua lagu 2NE1 dan Lady Gaga
Jajanan favorit : Jajanan yang pedas
Impian sukses : Pengen dikenal dan diterima masyarakat
Pertama kali on stage : Pentas Budaya TMII
Artis cewek favorit : Rihanna
Tidak disukai : Dibohongi
Twitter Account: @dickymprasetyo
BISMA KARISMA
bismaLahir : 27 November 1990 Bandung
Zodiac : Sagitarius
Penyanyi Favorit : Jason Mraz, Chris Brown, Hyun Ah
Lagu Favorit : Semua lagu yang enak buat dinyanyiin
Jajanan favorit : Cuankie, pecel, ice chocolate, teh manis
Impian sukses : Jadi musisi dan sutradara
Pertama kali on stage : Puma Ground Zero
Artis cewek favorit : Poppy Sovia, Zoey Deschanel
Tidak disukai : Kedinginan, debu, dibohongi, dan basa basi
Facebook Fans Page: http://id-id.facebook.com/pages/Bisma-Karisma-Fans-Page/117166998353968
Facebook Account :http://www.facebook.com/profile.php?id=100001758566935
Twitter Account : http://twitter.com/bismakarisma
M. REZA ANUGRAH
Reza SmashLahir : 21 Maret 1994, Kendari, Sulawesi Tenggara
Zodiac : Aries
Penyanyi Favorit : Ne Yo
Studi : SMAN 6, Bandung
Lagu Favorit : Nothin on You, Keith Martin
Jajanan favorit : Siomay
Impian sukses : Maju sampai go international dengan SMASH dan bisa bawa orang tua naik haji.
Pertama kali on stage : Kid’s Choice Award Nickelodeon
Artis cewek favorit : Sandara 2NE1, Katy Perry, Agnes Monica
Tidak disukai : Diselingkuhi
Twitter Account : @mrezanugrah
M. ILHAM FAUZI
Ilham SmashLahir : 29 Agustus 1995, Kendari, Sulawesi Tenggara
Zodiac : Virgo
Penyanyi Favorit : Gita Gutawa, Hayley Nichole Williams
Studi : SMAN 1, Bandung
Lagu Favorit : That’s What You Get – Paramore
Jajanan favorit : French Fries khas SMAN1 dan chicken katsu
Impian sukses : Pengen jadi anak shaleh untuk orang tua dan bisa terkenal, pengen bikin video klip dengan Hayley Nichole Williams
Pertama kali on stage : Kid’s Choice Award Nickelodeon
Artis cewek favorit : Putri Titian
Tidak disukai : Menunggu
Twitter Account: @ilhamfauzie
Fakta Unik Tentang Smash Indonesia :
* SMASH itu kepanjangan dari Seven Man as Seven Heroes. Banyak yang bilang Six Man as Six Heroes, itu salah banget ya. hehe
* SMASH terdiri dari 7 orang cowok yang berdomisili di Bandung kecuali Morgan
* Rafael adalah personel tertua dibandingkan dengan personel yang lain, sedangkan Ilham adalah personil termuda.
* Ilham dan Reza merupakan saudara kandung. Reza kakaknya dan Ilham adiknya.
* Morgan memiliki background entertaiment sebagai model di platinum agency.
* Rangga adalah seorang pecinta kucing. Nama kucing yang pernah dia sebut itu Tinkerbell dan Bento.
* Menurut personil lain, ternyata Dicky itu yang paling sering salah pas lagi latihan.
* Ini juga kata personil lain ya, Rangga itu yang paling sering ngaret alias terlambat terus lama dandan.
* Bisma adalah crew dari bboy di Bandung, kalo gak salah namanya DawnSquad.
* Sebelum gabung di SMASH, Bisma pernah ikut ajang battle dance di TV swasta.
* Dicky, Ilham dan Reza satu grup dance waktu event dance bareng Cinta Laura.
* Lagu SMASH – I Heart You itu ternyata dulunya adalah theme song dari OZRadio Bandung.
* Katanya nih, Morgan suka sama ular.
* Dulu Bisma pernah dikerjain temennya yang bilang ke salah satu Belibers luar negeri, kalo Bisma itu mirip Justin Bieber dan hasilnya Belibers itu ngamuk parah.
* Bisma punya peliharaan monyet, namanya Odoth.
* Rangga dan Bisma udah kenal sebelum tergabung di SMASH.
* Poppy Sovia adalah salah satu artis yang diidolakan sama Bisma, bahkan dia pengen punya cewek yang mirip sama Poppy Sovia alias KW supernya.
* Di MV mereka, Dicky dan Bisma sama-sama yang berambut blonde dan berbehel.
* Di MV mereka sebenarnya hanya ada 6 personel, dan katanya saat itu Rafael sedang sakit, sehingga gak bisa ikutan bikin MV.
* Tapi, faktanya di detik 00.39 terdapat 7 personel, dan disana ada Rafael.
* Bisma bilang kalo pipinya Rangga itu pipi bakso.
* Desas desusnya, anak-anak SMASH sering mejengnya di PVJ Bandung.
* Bisma menyebut dirinya dengan Mamang karena ahli dalam Bahasa Sunda.
* Dan juga, Bisma memanggil dirinya dengan Zombie karena kebiasaan tidur pada pagi hari. Katanya sih dia insomnia gitu.
* Morgan dipanggil oleh member lain dengan Ogan.
* Nama panggilan Reza adalah Eca, sedangkan Bisma dengan Ima dan Rafel oleh cocoh (maksudnya koko gitu kali ya? hehe)
* Hanya Reza, Dicky dan Ilham yang masih berstatus sebagai siwa SMA.
* Saat ulangtahun Rafael, Bisma dan Rangga sengaja mengerjai Rafael dengan pura-pura berantem.
* SMASH pertama kali debut di Inbox.
* Reza dan Bisma adalah main Rapper.
* Ilham katanya takut sama badut.
* Reza katanya juga nih takut sama yang berunsur hantu-hantu gitu.
* Ternyata Reza dan Ilham kurang fasih berbahasa Sunda, karena mereka bukan berasal dari Sunda.
* Sebelum dengan SMASH, Rangga tergabung di Elva singer sejak SMA.
* Bisma bisa dibilang personel yang paling banyak makan dibandingkan yang lain.
* Rafael satu-satunya member yang twitternya di protect.

Sabtu, 01 Oktober 2011

tari topeng

Tari Topeng Buroq
Tari Topeng Buroq
SEMARANG, (Tubas) – Seni tari (topeng) Buroq bernuansa Islami yang berkembang di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berusaha menggeliat agar lolos dari himpitan zaman. Harus diakui, keadaan seni tradisional ini, dibanding masa jayanya tahun 1980 silam, kini sangat memprihatinkan.
Seni tari/topeng Buroq, berupa boneka tinggi hampir dua meter. Dimainkan dua pria (mirip Barongan/Barongsai). Satu di depan berperan sebagai kepala, satu lagi di belakang menjadi ekornya. Berwajah wanita cantik, tapi bertubuh kuda dan memiliki sepasang sayap (orang Jawa menyebut, Kuda Sembrani = Kuda terbang).
Para seninam Brebes menyimpulkan, seni tradisional ini sebagai refleksi multikulturalisme. Sosok Buroq menggambarkan bentuk paksi naga liman, menyatukan budaya dan agama-agama besar. Yaitu Paksi (Burung) asal Timur Tengah (Islam), Naga (Ular) asal Cina (Konghucu) dan Liman (Gajah) asal India (Hindu).
Buroq muncul pertama di Cirebon tahun 1920. Dan diangkat secara massal/dipopulerkan masyarakat pesisir Utara Brebes tahun 1974. Hingga 15 tahun berjalan, seni tari ini mengalami masa keemasan. Hampir seluruh desa di daerah Brebes saat itu, punya grup seni tari Buroq. Tiap ada perhelatan apapun, masyarakat selalu nanggap seni tari Buroq.
Dewan Kesenian Brebes diketuai L.Suryanto SH menilai, seni Buroq kini terpinggirkan akibat dihimpit seni modern. Secara faktual bisa dilihat dari jumlah grup. Dulu tercatat sekitar 30-40 grup, sekarang tersisa sekitar 15 grup saja. Agar tetap eksis grup-grup seni Buroq kini menyisipkan musik modern (gitar/organ/gendang), termasuk lagu-lagu dangdut. (amary)
<p>Your browser does not support iframes.</p>

sandratari ramayana

SHUTTERSTOCK
YOGYAKARTA, KOMPAS.com--Pertunjukan Sendratari Ramayana di Taman Wisata Candi Prambanan, Yogyakarta, mampu mempengaruhi peningkatan kegiatan usaha pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta, kata praktisi pariwisata Jono Lesmono.
<a href='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/ck.php?n=a194c574&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://ads3.kompasads.com/new/www/delivery/avw.php?zoneid=645&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a194c574' border='0' alt='' /></a>
Dalam Seminar Memperingati 50 Tahun Sendratari Ramayana Prambanan di Gedung Tri Murti Prambanan, Yogyakarta, kemarin, ia mengatakan, adanya pertunjukan Sendratari Ramayana di Prambanan memiliki kemampuan positif mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Yogyakarta, karena acara tersebut menjadi pilihan atraksi wisata saat wisatawan berkunjung ke daerah ini.
"Dengan demikian, adanya pertunjukkan seni tersebut membantu upaya memperpanjang lama tinggal wisatawan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)," kata Jono Lesmono.
Menurut dia, keberadaan pertunjukan sendratari Ramayana Prambanan juga bisa memiliki kemampuan positif bagai generasi penerus dapat memanfaatkan pagelaran sendratari ini sebagai media untuk memupuk pengetahuan tentang nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang terkandung dalam makna cerita Ramayana.
Selain itu, secara visual dapat memberikan inspirasi terhadap perkembangan seni gerak tari baik dengan gaya tradisional dan tidak menutup kemungkinan untuk berkreasi dalan seni gerak kontemporer.
"Yang tidak kalah pentingnya, pertunjukan Sendratari Ramayana itu dapat memupuk rasa cinta terhadap seni budaya asli yang dimiliki dan menciptakan toleransi serta saling menghargai terhadap budaya bangsa lain secara bijaksana tanpa harus menilai dan membandingkan siapa yang unggul," katanya.
Ia mengatakan, jika pagelaran Sendratari Ramayana Prambanan makin dikenal maka dapat memicu diadakan kompetisi pagelaran secara nasional maupun internasional dengan tujuan untuk saling bertukar pengetahuan dan memperbaiki kualitas pertunjukkan dari berbagai aspek.
"Kegiatan tersebut akan melahirkan dampak positif terhadap promosi pariwisata DIY sekaligus meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah ini,"katanya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Prambanan, Borobudur dan Ratu Boko Yogyakarta Siswono Siswoprasetjo mengatakan, tepat pada 2011 Sendratari Ramayana Prambanan genap berusia 50 tahun, karenanya diharapkan pergelaran sendratari ini akan makin maju dan disenangi wisatawan sebagai salah satu atraksi seni tari dan budaya yang sekarang mulai langka.
Untuk mengenang dan memperingati 50 tahun Sendratari Ramayana Prambanan manajemen PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko mengadakan kegiatan di antaranya menerbitkan buku `Sendratari Ramayana Prambanan Dari Segi Seni dan Sejarahnya`.
"Dengan penerbitan buku Sendratari Ramayana tersebut yang kini sudah beredar di seluruh Indonesia, diharapkan masyarakat khususnya generasi muda mau membaca buku ini sehingga mereka lebih memahami dan mencintai seni budaya bangsa sendiri,"kata Purnomo.